KAMMINEWS.COM , Kuningan – Tiga hari berturut-turut, gedung DPRD Kuningan didatangi massa untuk berdemo. Kali ini giliran ratusan mahasiswa ...
KAMMINEWS.COM, Kuningan – Tiga hari berturut-turut, gedung DPRD Kuningan didatangi massa untuk berdemo. Kali ini giliran ratusan mahasiswa gabungan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kuningan, menggeruduk DPRD. Jum’at (9/10/2020).
Dalam aksi ini, sempat diwarnai aksi dorong-dorongan antara massa mahasiswa dengan aparat. Pintu gerbang DPRD yang dijaga aparat pun jebol lantaran para mahasiswa memaksa hendak masuk ke halaman gedung dewan untuk melakukan penyegelan.
Untungnya, dalam aksi ini tidak ada korban yang berarti. Kapolres AKBP Lukman SD Malik langsung turun tangan untuk mendinginkan suasana.
Mahasiswa pun akhirnya diizinkan masuk halaman dewan dengan tertib. Mereka kembali menyuarakan aspirasinya untuk menuntut Nuzul dilengserkan dari jabatannya sebagai Ketua DPRD.
“Seorang Ketua Dewan tak pantas mengungkapkan kata-kata kurang baik kepada pesantren Husnul Khotimah. Maka kita meminta Nuzul dimakzulkan,” teriak salah satu orator.
Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu beredar luas di sosial media tentang video ungkapan Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy yang mengeluarkan kata-kata ‘jangan sampai Husnul ini hanya membawa limbah, limbah wabah dan limbah segalanya'.
Video itu diketahui diambil dalam sesi wawancara Nuzul oleh sejumlah media untuk menanggapi munculnya klaster Ponpes Husnul Khotimah pada 30 September 2020 kemarin di Gedung DPRD Kabupaten Kuningan.
Kala itu, politisi PDI Perjuangan ini mengucapkan kata-kata Ponpes Husnul Khotimah pembawa limbah yang kini dikecam oleh banyak pihak.
Massa pun mendesak agar Nuzul Rachdi SE, segera dimakzulkan / dilengserkan dari jabatannya sebagai ketua DPRD Kota Kuningan.
Hingga pukul 10.50 WIB. Aksi masih berlangsung di depan gedung DPRD Kuningan. Tampak Wakil Ketua DPRD H Dede Ismail menemui para mahasiswa. Tampak pula jajaran BK yang dipimpin dr H Toto Taufikurohman Kosim. (*)